Pengaruh Campuran Kawat Bendrat Terhadap Kekuatan Balok Beton

Dalam pembuatan benda uji metode yang digunakan yaitu Metode SNI, dengan kuat tekan rencana 20 MPa. Semen yang digunakan adalah semen PCC. Benda uji yang dibuat berbentuk silinder dengan  15 cm, dan tinggi 30 cm. 

Tidak dilakukan penelitian lebih mendalam dan perlakuan awal terhadap Serat Bendrat, sebagai perbandingan dibuat juga sampel beton normal . Pengujian/pengetesan benda uji meliputi uji kuat tekan,uji kuat lentur dan uji modulus elastisitas. 

Dari hasil penelitian nilai kuat tekan karakteristik beton normal umur 28 hari, 35,595 MPa, 5% Bendrat Didapat Hasil 32,103 MPa, 10 % Bendrat didapat hasil 28,571 MPa, 15 % Bendrat didapat hasil 22,575 MPa. Nilai Kuat lentur Rata Rata Normal umur 28 Hari didapatkan hasil 5,69 MPa, 5 % Bendrat Didapat Hasil 4,35 MPa, 10% Didapat hasil 4,60 MPa,15% Bendrat didapat hasil 3,96 MPa. Modulus Elastisitas rata-rata beton normal umur 28 Hari didapat hasil 19382,293 MPa, 5% Bendrat didapat hasil 21066,863 MPa, 10% Bendrat didapat hasil 19290,935 MPa, 15% Bendrat didapat hasil 18515,761 MPa, Nilai-nilai tersebut menunjukan semakin lama umur beton maka kuat tekan beton juga semakin meningkat, meskipun beton dengan tambahan serat Bendrat ini lebih rendah dari beton normal.

Dapat disimpulkan bahwa serat Bendrat ini memberikan dampak negatif terhadap kuat tekan, kuat lentur dan modulus elastisitas beton

Pada saat ini pembangunan, hampir semua struktur bangunan di Indonesia dan Mancanegara menggunakan beton sebagai bahan utama kontruksi. 

Hal ini dikarenakan bahan dasar beton mudah diperoleh dan mudah dibentuk baik ukuran maupun kekuatannya sesuai kebutuhan. 

Pembangunan dibidang kontruksi mengharuskan perencanaan yang kuat dan ekonomis. 

Beton merupakan campuran antara semen Portland dengan agregrat kasar, agregrat halus, air dengan atau tanpa bahan tambahan yang akan membentuk massa padat. 

Pengerasan ini terjadi karena peristiwa kimia antara semen dan air, hal ini terjadi dalam waktu

yang relative panjang sehingga campuran beton tersebut selalu bertambah keras seiring bertambahnya umur beton. 

Jika dibandingkan dengan bahan bangunan yang lain, beton mempunyai berbagai keunggulan, antara lain relatif lebih kuat terhadap gaya tekan, mudah pengerjaan dan perawatannya, mudah dibentuk sesuai kebutuhan, tahan terhadap perubahan cuaca, lebih tahan terhadap api dan korosi. 

Namun demikian, beton juga memiliki berbagai kelemahan, antara lain kuat tarik yang rendah, dan pengerjaannya terkadang tidak mudah. 

Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengaruh pencampuran serat kawat bendrat terhadap kekuatan balok beton.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama